“Fenomena Feminisme dalam Realitas Kehidupan Sosial.”

Feminisme merupakan perjuangan untuk kebebasan dan kesetaraan gender. Feminisme terdapat empat gelombang.

  1. 1848-1920 (hak hak hukum terutama hak pilih bagi perempuan)
  2. 1960-1980 (gerakan seorang perempuan berhak mengaborsi anak, berhak untuk punya atau pun tidak punya anak)
  3. Female by choices (pr sudah lahir, punya paham feminisme itu hak mereka)
  4. Post feminisme, lebih kompleks. Bukan memperjuangkan hak perempuan saja, tapi termasuk korban pelecehan, bahkan LGBT.
  • Pada saat ini bukan hanya memperjuangkan hak perempuan saja, tapi perempuansekaligus dimanfaatkan oleh industri.
  • Praktik kolonialisme, oleh karena itu feminisme ini banyak diperjuangkan oleh orang-orang hingga membuat komunitas feminisme.
  • Fenomena seksisme, pandangan rendah bukan kepada perempuan tetapi pada laki-laki juga.

Oleh: Ferisa Salwa Adhisti

“Berbagai Macam Cara Mengatasi Stres”

Stres merupakan respon tubuh terhadap situasi yang menantang kita, yang mempengaruhi kondisi fisik maupun mental seseorang. Dua hal yang harus diperhatikan: sumber stres dan respon terhadap stres. Bagaimana cara menghilangkan stres? Stres merupakan hal yang tidak bisa kita kontrol, yang harus diatur itu adalah reaksi kita. Problem focus coping, emotional focus coping, seeking support.

  1. Emotional focus coping, selesaikan emosi teerlebih dahulu, mencari pelampiasan untuk menghilangkan emosi yang dirasakan itu.
  2. Problem focus coping, menghadapi langsung masalahnya.

Faktor yang mempengaruhi

  • Kepribadian
  • Pengalaman negatif masa lalu
  • Faktor genetik
  • Lingkungan

Oleh: M. Rafikhansa Dzaky Saputra

 

Menilik Keefektifan Boikot Sebagai Gerakan Kepedulian

Tindakan boikot adalah tindakan dari perilaku seseorang tentang menolak produk dari suatu perusahaan yang mana menentang nilainya antara kedua belah pihak.

Boikot terbagi menjadi tiga:

  1. boikot konsumen
  2. ⁠boikot business to business
  3. ⁠boikot employee

Apakah boikot itu bagus?

Sebenarnya seruan boikot sudah ada sejak lama, tapi dari masyarakat yang tidak bisa terlepas dan terbiasa dengan produk yang terafiliasi oleh Amerika yang mendukung Israel.

Boikot akan efektif apabila pemangku kebijakan turut andil.

Salah satu yang menjadi faktor keberhasilan boikot: orang yang memiliki kuasa kalo melakukan boikot, pasti akan berhasil. sedangkan fenomena saat ini sangat berbeda.

Produk yang mendukung atau pro israel hanya sebatas informasi publik yang beredar.

meninggalkan mudharat lebih baik daripada mengambil manfaat

“Menilik Keefektifan Boikot Sebagai Gerakan Kepedulian”

Oleh: Moh Lukman Alhakim

 

Tindakan boikot adalah tindakan dari perilaku seseorang tentang menolak produk dari suatu perusahaan yang mana menentang nilainya antara kedua belah pihak.

Boikot terbagi menjadi tiga:

  1. boikot konsumen
  2. ⁠boikot business to business
  3. ⁠boikot employee

Apakah boikot itu bagus?

Sebenarnya seruan boikot sudah ada sejak lama, tapi dari masyarakat yang tidak bisa terlepas dan terbiasa dengan produk yang terafiliasi oleh Amerika yang mendukung Israel.

Boikot akan efektif apabila pemangku kebijakan turut andil.

Salah satu yang menjadi faktor keberhasilan boikot: orang yang memiliki kuasa kalo melakukan boikot, pasti akan berhasil. sedangkan fenomena saat ini sangat berbeda.

Produk yang mendukung atau pro israel hanya sebatas informasi publik yang beredar.

meninggalkan mudharat lebih baik daripada mengambil manfaat

Oleh: Moh Lukman Alhakim

 

“Mengkaji Lebih dalam Terkait Urgensi Tapera

Tapera harusnya menjadi salah satu consent kita karena untuk kita di kemudian hari. Tapera itu adalah tabungan perumahan rakyat, duitnya dari gaji yang diambil yaitu sebanyak 3%.

Kenapa ada Tapera?

Karena ada data kesenjangan masyarakat yang tidak punya rumah dan punya rumah yaitu sebesar 12%. Ini untuk membantu orang-orang yang berpenghasilan rendah untuk memiliki rumah. Untuk hal ini masih percobaan.

Skemanya, gaji dipotong kemudian ada namanya timbal hasil. Apabila kita tergabung dari peserta, uang dari Tapera bakalan dihimpun, kemudian bisa mengajukan pinjaman. Tapera dikatakan tidak tepat sasaran. Tapera ini memiliki pengaruh terhadap pendapatan negara.

Goals pemerintah dalam hal ini mungkin untuk meningkatkan produktivitas dan menurunkan tingkat konsumtif pada masyarakat terutama pada kelas menengah yang mungkin untuk membeli rumah dapat dikatakan sulit.

Oleh: Aisyah Fayi Ivana

Komersialisasi Pendidikan

Pendidikan komersial tidak menutup untuk mendapatkan hak pendidikan, jelas tertera pemerintah wajib mencerdaskan bangsa, hak semua warga Indonesia.

pengertian komersialisasi perbuatan barang dagang, kenapa ada pergeseran makna kenapa kok jadi barang dagang, jadi banyak hal hal yang menjadikan hal tersebut jadi seakan akan pendidikan itu suatu nilai jual yang menjanjikan, kalau kamu mau dipromosikan kamu punya gelar, ada pergeseran dibahas latin

Kembali ke masalah viral beberapa waktu yang lalu, Kementrian Pendidikan memberi pernyataan krusial bahwa perkuliahan itu kebutuhan tersier atau tidak wajib belajar, sedangkan dimasa saat ini lowongan pekerjaan mensyaratkan minimal S1 atau sarjana.

Ada 2 makna pendidikan komersial

  1. Mereka objektif dengan fasilitas mahal, contohnya kampus swasta untuk menciptakan biaya spp karena sesuai dengan fasilitas
  2. Kampus negeri dicabut dengan adanya pp, sebab ekonomi ada di UUD tahun 2003 wewenang di perguruan tinggi

 

Penyebeb adanya komersial pendidikan

Budaya, ekonomi, dimasyarakat kita itu yg namanya gelar akademik suatu hal yang “wah”, mereka melihat dari segi gelar saja untuk mengangkat seseorang mendapatkan posisi itu tanpa uji tes. Di agama sudah jelas pendidikan adalah suatu kewajiban dan hak semua orang

Dengan adanya komersial pendidikan ini timbul dampak

  1. Adanya kesenjangan sosial
  2. Isu sosial
  3. Timbul kriminalisme

Oleh: Aqill Adhitya

DISKUSI PUBLIK “Peran Mahasiswa terhadap Penegakan Demokrasi di Kampus”

Oleh : Izzul Khaq, S.Ag

Pada kesempatan kali ini kita akan ngobrolin soal demokrasi di kampus, kita dihadapkan dengan kondisi Student Government, demokrasi dikampus itu sedang sakit di tataran universitas. Ini adalah positif karena melihat student govermen yang tidak baik baik saja

Pilar salah satunya demokrasi itu adalah pers dan saya melihat Pabelan itu selalu memainkan dalam dunia demokrasi persnya. Dari zaman ke zaman dari era ke era, mungkin teman-teman melihat dari 1908, hari kebangkitan nasional, yang diinisiasi dengan berdirinya Budi Utomo itu adalah upaya penegakan demokrasi di Hindia Belanda.

Mengutip dari Jalaludin Rumi, orang yang mengubah dunia tapi tidak sampai hingga mengubah bangsa dan ia menyesal, seandainya dapat mengubah diri saya, saya mampu mengubah indonesia. Ubahlah lewat Student Government. Kalau teman-teman tidak pernah baca buku ya percuma. Diawali dengan personal teman-teman membaca buku, ini tempat diskusi, tukar pikiran, mari kita perbaiki sgu. Jadi Ir. Soekarno memainkan perannya dengan membaca buku, siapa yang memiki masa kritis maka memiliki peran yang penting. Teman2 harus mempunyai kemampuan kapasistas dan kompetensi punya keinginan dan menjadi bagian yg memperbaiki Student Government. Karena kita belajar, bahwa untuk memiliki kesadaran hari ini, kita harus memiliki kesadaran sejarah. Jas merah, jangan lupakan sejarah. Berangkat dari belajar, iqro, wahyu kita pertama itu membaca.

Nabi Muhammad  mampu berkomunikasi dengan semuanya, semua kalangan. Softskill yg luar biasa di abad 21 yaitu kemampuan softskill komunikatif, gimana semuanya dapat komunikasi biar clear. Jadi untuk kita memiliki tugas atau peran setidaknya memiliki kesadaran sejarah. Berjalan, membaca, bergerak, kesadaran sajarah, kedewasaan, mengkomunikasikan kesemua pihak.

 

Ezat Indra Saputra

Untuk memunculkan value dalam aktivis manusia kita tidak dapat melepas sejarah, untuk menemukan sumber, kita harus menemukan akar. Menganalogikan sebuah sumber, untuk kembali keakar itu cukup sulit. Demokrasi itu mati karena ketidakpercayaan orang-orang yang di atas ke orang-orang umum, tidak ada keterlibatan dan tidak diberikan ruang2 masyarakat umum. Matinya demokrasi, ketidakpercayaan seorang pemegang kuasa atau sistem aktivisme kepada masyarakat umum. Itu yg kadang menyebabkan sekarang demokrasi yang dipertontonkan adalah orang-orang yg memiliki kemampuan influence, kita melupakan hal-hal yg sifatnya layaknya seorang intelektual, kekuasaan itu untuk mematikan demokrasi dengan cara menarik orang yang bisa influnce. Bagaimana citranya untuk menginfluence, bukan obrolan yg cukup membangun nilai demokrasi.

Dari poin itu sebagai aktivis, organisasi mhasiwa, kita tidak bisa lepas atau geli terhadap teman-teman kita yang tidak ikut organisasi, setidaknya memantik orang tentang peran Organisasi Mahasiswa, keterlibatan Organisasi Mahasiswa. Bagaimana minat organisasi itu cukup minim

karena kita menarik diri dari lingkungan-lingkungan yang tidak sesuai dengan kita. Untuk memelihara demokrasi kita kembali ke akar, contohnya seperti ini yg sudah disiapkan teman-teman LPM Pabelan, kita memantik pemikiran untuk memperoleh value Student Government.

Bagaimana demokrasi tetap bertahan, ketika ada bentuk kedewasaan. Sifat toleransi, yg dihadirkan dalam sistem, ada norma-norma baik secara tertulis maupun tidak, norma ini memberikan batasan kita. Kebabasan itu keterbatasan itu sendiri, kita harus berada dalam lingkup cakupan itu. Kembali kita refleksikan ke dalam organisasi. Kembali ke akar, kita kulik kembali norma-norma tertulis apa yg ada di organisasi mahasiswa. Apakah norma ini harus dipahami? Semuanya harus memahami hal itu, harus tau sejarahnya karena nilai-nilainya  harus tau. Kama UMS kalau di AD ART berdiri 16 Juni 2004, kemudian dijelaskan juga sifat kama ums itu transparan adil demokratis.

Sebenarnya menjadi keresahan saya, adalah apa yg menyebabkan Student Government ini tidak menjadi perhatian dari aktivis atau mahasiswa, kenapa Student Government ini dilupakan padahal setiap ormawa hrs punya partisipasi aktif, jadi parsipasi aktif itu harus kita munculkan baik ormawa apapun.

 

 

Peran Penting satgas PPKS di Perguruan Tinggi. Bagaimana dengan Kampus yang Tidak Menghadirkan Satgas PPKS?

Oleh: Aulia Azzahra

03 April 2024

Peran Penting Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) di masing-masing kampus, ada di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Permendikbud Ristek) tahun 2021. Pada tahun 2023, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan survei terkait kampus mana aja yang ada Satgas PPKS, ternyata sebagian besar udah ada, tapi sampe sekarang ada juga yang belum. Tidak adanya Satgas di kampus bisa diwakilkan oleh DPM atau BEM.

Sebenernya ini kewajiban dari setiap mahasiswa sendiri untuk menjaga dirinya sendiri. Pengedukasian itu harus dihilangin. Di UMS ga ada Satgas PPKS, gimana kasus pelecehan seksual dengan tidak adanya Satgas PPKS? Hukuman seperti apa yang bisa menjadi standar bagi pelaku?

Sanksi bagi kampus yang ga ada satgas PPKS, akreditasi akan diturunin dan kurangnya pemberian dana dari pemerintah. Sebenernya hukuman tidak berpengaruh.

Pengedukasian dan pencegahan itu adalah hak kita semua, untuk penanganan, advokasi, dan lainnya itu dibutuhkan satu Lembaga khusus yang menangani hal tersebut. Satgas PPKS bukan hanya menangani pelecehan seksual saja.

Dengan adanya satgas ini bisa dipercaya oleh korban, tapi bisa aja meminimalisir kobran untuk melakukan pengaduan, karena hal ini bisa terlihat dari outputnya.

Manajemen Konflik

 

Nama : Nurrahman Assa’adah

Rabu, 20 Maret 2024

 

Terbentuk 2 kubu.

  1. Kubu yang memperbaiki permasalahan internal terlebih dahulu.
  2. Kubu yang mengutamakan branding sekaligus memperbaiki permasalahan internal.

Hal ini menjadi salah satu contoh konflik. Konflik itu beragam ada yang beragam. Konflik muncul karena adanya kepentingan yang menguntungkan masing-masing kelompok maupun individu. Konflik akan selalu ada dalam diri kita, konflik tidak akan hilang.

 

Masalah dan konflik merupakan hal yang berbeda.

Masalah? Perbedaan bedanya harapan dan realitas yang terjadi di lapangan, itulah sebuah konflik.

Apa yang menyebabkan konflik muncul?

  1. Perbedaan tujuan
  2. Kurangnya sumber daya
  3. Perbedaan nilai atau ideologi

Konflik ada yang positif dan negatif.

Konflik positif: orang yang mengalami konflik menganggap bahwa perbedaan selalu ada.

Konflik negatif: menganggap bahwa konflik membawa dirinya kepada kecemasan dan kestressan.

Jenis Konflik

  • Konflik kecil : konflik yang dirasakan per orangan
  • Konflik sedang : ada bantuan pihak ketiga dalam penyelesaiannya
  • Konflik besar : diarahkan dan diberi nasihat oleh pemimpin atau orang ketiga, yang kemudian arahan tersebut dijalankan oleh pihak yang bermasalah.

Pola Pikir Kritis vs Pola Pikir Pragmatis pada Mahasiswa

oleh: Alfin Nur Ridwan
Pola pikir pragmatis yaitu apa yang dipikirkan itu hanya bisa dinilai benar atau tidak ketika
punya nilai kebermanfaatan.
Kritis terkadang dianggap radikal yang mana hal tersebut dikatakan menyimpang. Contohnya
pada saat Orde Baru. Sampai saat ini, pola pikir kritis dan sifat menerima kritik kurang didapati
dan kurang terlihat di realitas kita.
Pola pikir kritis tindakan yang dihasilkan itu sesuai dengan proses yang runtut sistematis dan
penalaran yang runtut. Memikirkan konsekuensi atas tindakannya
.
Seolah pola pikir pragmatis tidak baik, apakah dibutuhkan di kehidupan?
=> Pendidikan punya nilai pragmatis yang mengedepankan kebermanfaatan yang dinilai sesuatu
itu baik atau buruk. Bukan berarti buruk, tapi di beberapa aspek punya nilai yang negatif.
Tidak jarang berpikir kritis dimatikan oleh berpikir pragmatis. Biasanya pragmatis sudah
dibentuk sejak dini. Perlunya sebagai mahasiswa memanfaatkan momen kuliah. Pentingnya tau
tujuan kita, proses, bukan hanya sekedar hasil saja

PERAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK TERHADAP BULLYING YANG MARAK TERJADI PADA ANAK SEKOLAH

oleh: Rafikhansa
Bullying sering terjadi pada anak remaja awal seperti SMP dan SMA. Jenis bullying:
1. verbal: melalui ucapan
2. fisik: memukul, menendang
3. psikologis: menyebarkan gosip atau hal yang tidak baik
4. cyber bullying: melalui media sosial tanpa harus tau siapa pelaku dan korban
Orang yang menjdi sasaran bully biasanya terjadi karena perbedaan fisik, SARA, dll.
Ada 3 pihak yang terlibat dalam pembullyan:
– korban
– saksi
– pelaku
ketiga orang di atas memiliki dampaknya masing-masing.
Di umur saat ini, kita tau apa yang kita lakukan itu adalah pembullyan kdang kita bersembunyi di balik
kata “bercanda”.
Dalam hukum di Indonesia, untuk pembullyan di bawah umur biasanya pelaku hanya direhabilitasi dll.
Restorati Justice, penyelesaian bullying dengan kekeluargaan dan psikologis

Peran Pendidikan terhadap Implementasi Demokrasi

oleh: Bagas Pangestu

28 Februari

 

Demokrasi dalam sejarah merupakan salah satu mode pemerintahan yang udah lama. Awalnya ada di Yunani, karena kebudayaan Yunani berkembang sangat pesat. Demos dan kratos, demokrasi itu “dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat” selalu melibatkan khalayak. Seiring berjalan waktu, demokrasi sering dikritik. Rasulullah tidak menurunkan sistem negara. Hingga sekarang demokrasi dipakai di banyak negara.

Indonesia sejak merdeka sudah menganut sistem demokrasi, sejak orde lama. Sering berpindah presidensial.

  1. Aspek Kepentingan
  2. Aspek Keadilan

Kebebasan harus berlandaskan di atas. Sebagai kepala negara punya wewenang dan kewajiban lebih luas daripada warga negara. Demokrasi untuk mencapai kebaikan untuk kesuksesan itu sendiri. Negara demokrasi itu sangat sulit untuk dicapai. Autokratik sistem pemerintahan menganut nilai otoriter.

Era reformasi, mengembalikan nilai demokrasi secara utuh ditandai dengan lengsernya orba.

“Elektoral”

Beberapa elemen pemerintahan yang tidak menerima aspirasi dari masyarakat.

 

Indeks pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan, seiring berjalannya waktu pendidikan itu berpengaruh kepada demokrasi. Karena pendidikan ini tidak bisa mencerdaskan warganya, maka negaranya dengan leluasa tidak menjelaskan sistem demokrasi ini.

Apakah sekolah sudah mengajarkan nilai demokrasi dengan benar?

Jarang diberi contoh yang benar. PKN bukan sebagai pelajaran demokrasi. Inilah yang menjadi kritik terhadap pendidikan di Indonesia. Terkadang guru hanya mematikan hal tersebut. Semua bentuk pertanyaan, kritikan harus kita terima kalau demokrasi. Pendidikan kita menganut sistem bapak dan anak. Banyak pendidikan yang belum mengimplementasikan demokrasi. Mungkin krena tidak terbiasa dengan kritikan, adu argumen, dll.

Kita sebagai jurnalistik harus menanamkan demokrasi itu dibarengi dengan adab dan kepala dingin. Orang banyak mengkritik tapi apabila diberi tanggung jawab yang sama tapi sama juga cara kerjanya. Berani kritik harus terbuka juga dengan kritikan.Sebagai anak jurnalistik harus terbuka terhadap isu ini dan mencoba mengedukasi. Negara kita demokrasi tapi apakah kita mengimplementasikan demokrasi tersebut? Sebagai mahasiswa jangan sering mengikuti arus, mulailah berdiri di kaki sendiri. Karena yang mengikuti arus itu hanya ikan yang mati. Maka kita harus berani melakukan perlawanan.

Pesatnya Informasi di Era Pesta Demokrasi. Berdampakkah pada Mental Kita?

oleh: Viona Riana Sari

21 Februari 2024

 

Di era digitalisasi saat ini marak banget berita, upaya yang dilakukan media biasanya cek fakta realtime untuk mencegah disinformasi dan mis-informasi. Hoax berdampak pada kesehatan mental, menjerat pada informasi yang salah.

Doom scrolling adalah tendensi seseorang ngescroll dan fokus pada informasi yang buruk yang mana hal tersebut berpengaruh kepada kesehatan mental kita. Setiap orang berbeda-beda dalam pengaruh informasi yang didapatkan. Salah satu caranya yaitu menghentikannya sendiri. Bisa  dengan cara uninstall, melihat hal-hal yang lucu. Bisa juga dengan cara report, blokir, dll. Mengalihkan pikiran dari informasi yang didapat apa emang teralihkan?

Sekarang sedang berada di era pasca kebenaran jadi harus verifikasi ulang setiap informasi yang didapat. Kita juga berada pada matinya kepakaran yang membuat rusaknya demokrasi, setiap orang bebas berpendapat, sehingga perlunya memilih informasi. Terutama pada video singkat yang mungkin banyak kesalahan dan membuat kerusakan kognitif. Sehingga bisa mengurangi literasi pada kita.

Memberi edukasi yang bisa mengatasi hal itu. Politik kita bukan tentang gagasan, tapi perlu terkenal aja. Dalam politik harus lihat permasalahan lebih tinggi karena semuanya tidak ketebak. Jangan lihat personal, lihat aspirasi yang sesuai dengan kita. Jangan fanatik dan jangan melihat sesuatu terlalu simplistik. Kita harus pandai memilih-milih mana yang baik mana yang buruk.

Hoax bertebaran terutama dari influencer bagaimana caranya? Termasuk PR bagi kita untuk memberi penarikan atau mengajak orang untuk ikut dengan opini yang mereka miliki.

Teori tentang residu, orang punya kecenderungan untuk memilih apa yang dia suka. Jadi residu ini membuat kita buyar dalam perbedaan.

Teori tentang idols, menutup fakta lain tentang di luar kita. Jadi harus disingkirkan dulu hal-hal yang kita percayai. Perlunya peningkatan program membaca buku