Skip to content
  • Beranda
  • Pabelan Online
  • Youtube Pabelan
  • Majalah Pabelan
  • Arsip
    • Arsip Koran Pabelan
    • Arsip Koran 2024
    • Arsip LPM Pabelan
  • Kegiatan
    • Diskusi
    • Pelatihan
    • Penelitian
  • Company Profile
    • Pengurus
    • Anggota
  • Beranda
  • Pabelan Online
  • Youtube Pabelan
  • Majalah Pabelan
  • Arsip
    • Arsip Koran Pabelan
    • Arsip Koran 2024
    • Arsip LPM Pabelan
  • Kegiatan
    • Diskusi
    • Pelatihan
    • Penelitian
  • Company Profile
    • Pengurus
    • Anggota

Kepemimpinan dalam Bayang-Bayang Populisme Visual

admin by admin
Juni 21, 2025
in Diskusi
0

Oleh; Muhammad Zein

Populisme merupakan strategi politik yang kerap dimanfaatkan untuk menarik simpati rakyat dengan mengklaim bahwa pemimpin populis mewakili suara rakyat secara langsung. Salah satu ciri utama populisme adalah pendekatan jangka pendek terhadap penyelesaian masalah, yang cenderung mengabaikan solusi struktural dan berkelanjutan. Populisme muncul sebagai respons dari kegagalan sistem dalam mensejahterakan rakyat, tetapi jika tidak dikontrol dengan baik, ia justru bisa merusak tatanan demokrasi. Seperti yang disampaikan oleh Ridwan Kamil, populisme adalah akibat dari cacatnya demokrasi itu sendiri. 

Pemimpin populis seringkali memposisikan dirinya sebagai “wakil rakyat sejati” dan mengkritik elit politik yang dianggap bertanggung jawab atas ketimpangan dan ketidakadilan. Mereka membangun narasi bahwa siapapun yang tidak sejalan dengan mereka dianggap sebagai lawan rakyat.

Dalam negara demokrasi, populisme seringkali menghadirkan ketegangan. Di satu sisi populisme muncul sebagai respons terhadap kegagalan elit dalam memenuhi aspirasi rakyat. Tetapi disisi lain, pendekatan populis dapat merusak tatanan demokrasi dengan memojokkan oposisi dan mempersempit ruang dialog. 

Fenomena populisme di Indonesia mulai terlihat jelas sejak Pemilu 2014, di mana narasi populis mulai mendominasi kampanye politik. Figur seperti Joko Widodo (Jokowi) dianggap memanfaatkan pendekatan populis untuk membangun citra sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat. Saat ini, muncul figur lain seperti Dedi Mulyadi yang menggunakan strategi serupa agar mendapat simpati oleh publik.

Peran Media Sosial dalam Populisme
Media sosial turut memperkuat penyebaran populisme. Banyak pejabat yang aktif menampilkan diri sedang ‘turun ke lapangan’ atau dekat dengan masyarakat demi membangun citra sebagai pemimpin merakyat. Tindakan ini kadang lebih dianggap sebagai pencitraan daripada substansi kebijakan.

Salah satu contoh kebijakan yang dinilai populis adalah kebijakan bantuan tunai dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, seperti pemberian bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp300.000 per bulan. Meskipun kebijakan ini terlihat pro-rakyat, namun seringkali dianggap tidak menyentuh akar persoalan kemiskinan secara struktural.

Dampak Negatif Populisme

  1. Populisme seringkali memanipulasi emosi rakyat dan menjanjikan hal-hal yang tidak realistis.
  2. Melemahkan Demokrasi dengan mengaburkan batas antara realitas dan retorika, populisme justru memperlemah institusi demokrasi.
  3. Populisme menyederhanakan permasalahan kompleks menjadi solusi instan dan ekstrem.
  4. Menciptakan Polarisasi: Populisme menciptakan pembelahan sosial melalui narasi “kami vs mereka”.

Upaya Menanggulangi Populisme

  1. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang mendalam bahwa populisme bukan solusi jangka panjang, tetapi lebih kepada strategi politik yang berisiko.
  2. Penguatan Literasi Politik: Pemilih harus memahami bahwa tidak semua kebijakan pro-rakyat bersifat populis, dan perlu menilai secara kritis substansi dari kebijakan tersebut.
  3. Media sosial dapat digunakan untuk menyebarkan informasi yang kredibel dan edukatif tentang bahaya populisme yang berlebihan.
Previous Post

Bedah Tokoh Sam Ratulangi

Next Post

Efektivitas Program Bansos dalam Menuntaskan Kemiskinan

Next Post

Efektivitas Program Bansos dalam Menuntaskan Kemiskinan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Strategy Marketing
  • Keseimbangan Antara passion dan Stabilitas dalam Dunia Kerja
  • Politik Jalanan Sebagai Cermin Kegagalan Politik Parlemen
  • Bedah Buku Hidup Bersama Raksasa: Manusia dan Pendudukan Perkebunan Sawit
  • Jejak Komunisme di Kota Solo

Recent Comments

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.

Archives

  • Oktober 2025
  • September 2025
  • Agustus 2025
  • Juli 2025
  • Juni 2025
  • Mei 2025
  • April 2025
  • Maret 2025
  • Februari 2025
  • Desember 2024
  • November 2024
  • Juli 2024
  • Juni 2024
  • Mei 2024
  • April 2024
  • Maret 2024

Categories

  • Blog
  • Diskusi
  • Kegiatan
  • Pelatihan
  • Penelitian
  • Pengurus

Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Pers Mahasiswa Pabelan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Gedung Unit Kemahasiswaan Lantai 4, Kampus 1 Universitas Muhammadiyah, Gatak, Pabelan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57169

Produk

Pabelan Online
Pabelan TV
Majalah Pabelan

Lainnya

Arsip Koran 2024
Arsip Pabelan
Kegiatan
Tentang

Social Media

Whatsapp Instagram Youtube
No Result
View All Result
  • Anggota
  • Arsip
  • Company Profile
  • Galeri
  • Homepage
  • Kegiatan
  • Majalah Pabelan
  • Pengurus

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.