Hasil Penelitian Koran

 Menilai Pentingnya Pengadaan Kantin Sebagai Ruang Diskusi di Kampus 1 

Latar Belakang

Kantin merupakan salah satu fasilitas yang penting di lingkungan kampus. Kantin berfungsi sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Dalam konteks perguruan tinggi, kantin memiliki peran yang lebih luas daripada sekadar tempat makan. Di tengah jadwal perkuliahan yang padat, kantin dapat menjadi tempat mahasiswa melepas penat, bersosialisasi, dan berdiskusi mengenai materi kuliah atau isu-isu lainnya. Hal ini menjadikan kantin sebagai ruang penting bagi pembentukan komunitas akademik yang inklusif dan dinamis.

Kantin memegang peranan penting sebagai ruang sosial dan diskusi. Di lingkungan pendidikan tinggi dalam hal ini, interaksi dan diskusi antar mahasiswa dapat mendukung proses pembelajaran. Kantin menjadi tempat berkumpul yang strategis bagi mahasiswa dari berbagai program studi dan latar belakang. Ruang ini menawarkan lingkungan yang lebih santai dibandingkan ruang kelas atau perpustakaan, sehingga mendorong diskusi yang lebih terbuka dan kreatif. Interaksi sosial yang terjadi di kantin dapat berkontribusi pada pengembangan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan jaringan sosial yang kuat, yang semuanya sangat penting bagi perkembangan akademik dan profesional mahasiswa.

Hal ini didukung oleh pernyataan Ketua Bidang Pendidikan Pengembangan Anggota HMI Komisariat Syariah dan Hukum saat diwawancarai oleh Sulpandi Adriawan dalam tugas akhirnya yang berjudul “Peran Kantin sebagai Ruang Publik dalam Mendinamisasi Politik Mahasiswa di Kampus UIN Alauddin Makassar”. Kantin dinilai sebagai fakultas kedua mahasiswa. Apa yang didapatkan mahasiswa di luar kelas dianggap lebih banyak daripada ketika di dalam kelas. Hal ini juga didukung dengan pernyataan bahwa apa yang didapatkan mahasiswa di dalam ruang akademik hanyalah sebesar 20%. Sedangkan sisanya, mahasiswa mendapatkannya di luar kelas seperti melalui diskusi di kantin-kantin kampus.

Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Surakarta yaitu lingkungan Fakultas Geografi, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Agama Islam, Fakultas Ilmu Kesehatan, serta Fakultas Farmasi masih menghadapi keterbatasan dalam penyediaan fasilitas yang memadai untuk mendukung interaksi sosial dan akademik, yang dalam hal ini adalah kantin. Kondisi ini dapat menghambat terciptanya lingkungan akademik yang dinamis dan kolaboratif. 

 

Tujuan

         Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perlunya pengadaan kantin di kampus 1 mengingat kampus 1 sampai saat ini belum memiliki kantin yang dapat dijadikan ruang diskusi.

 

Metode Penelitian

         Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif atau penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data hingga campuran hasilnya. Penentuan responden dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan responden berjumlah 391 orang dengan kriteria, mahasiswa UMS yang berkuliah di kampus 1. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan dengan media Google Form dan disebar melalui pesan WhatsApp dan story di media sosial lembaga,

 Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Litbang LPM Pabelan pada bulan September 2024 kepada mahasiswa UMS yang berkuliah di Kampus 1, mayoritas responden merupakan mahasiswa Fakultas Hukum dengan persentase 28,1 persen (110 responden) lalu diikuti oleh Fakultas Agama Islam dengan persentase 24,6 persen (96 responden), responden yang lain berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Farmasi, serta Fakultas Geografi. Sebagian besar dari mereka yaitu sebanyak 163 responden (41,7%) menghabiskan waktu sekitar 5 hingga 7 jam di kampus dalam sehari. Melihat durasi waktu yang dihabiskan ini, keberadaan kantin sebagai ruang untuk beristirahat dan berdiskusi secara nyaman menjadi kebutuhan yang sangat penting agar mahasiswa dapat mengoptimalkan aktivitas akademis dan sosial mereka di lingkungan kampus.

Selanjutnya, dari hasil survei, sebanyak 72,6 persen (284 responden) merasa kebutuhan makanan dan minuman di Kampus 1 tidak terpenuhi dengan baik. Sebagian besar responden yaitu sebanyak 36,3 persen (142 responden) merasa sangat sering kesulitan mendapatkan makanan atau minuman yang layak di Kampus 1. Lalu, mengenai pertanyaan bagaimana biasanya mendapatkan makanan/minuman saat berada di kampus, mayoritas 77,5 persen (303 responden) menjawab membeli di warung luar kampus. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara kebutuhan mahasiswa dan ketersediaan fasilitas makanan dan minuman di Kampus 1, sehingga pengadaan kantin menjadi hal yang penting untuk menunjang kesejahteraan mahasiswa selama beraktivitas di kampus. Berikutnya saat diberi pertanyaan mengenai seberapa penting pengadaan kantin di Kampus 1, sebagian besar responden 81,8 persen (320 responden) menjawab sangat penting, 12,3 persen (48 responden) menjawab penting, sedangkan sisanya 5,9 persen (23 responden) menjawab cukup penting. 

Dari hasil survei, mengenai pengadaan kantin sebagai tempat diskusi dan bersosialisasi, sebanyak 40,9 persen (160 responden) merasa sangat sering tidak memiliki tempat untuk berdiskusi dan mengerjakan tugas kelompok di Kampus 1, begitupun dengan 32,5 persen responden yang lain menjawab sering merasakan hal yang sama. Saat diberikan pertanyaan mengenai apakah setuju dengan adanya kantin di Kampus 1 dapat menjadi tempat untuk berdiskusi atau mengerjakan tugas kelompok, mayoritas responden sebanyak 81,8 persen (320 responden) menjawab sangat setuju. Tak jauh berbeda, ketika diberikan pertanyaan mengenai apakah setuju dengan adanya kantin di Kampus 1 dapat meningkatkan interaksi dan kolaborasi antar mahasiswa, sebagian besar responden sebanyak 76,7 persen (300 responden) menjawab sangat setuju. Kemudian, mengenai pertanyaan apakah setuju dengan adanya kantin di Kampus 1 dapat meningkatkan produktivitas mahasiswa, sebanyak 71,6 persen (280 responden) menjawab sangat setuju. 

Selain diberikan pertanyaan, responden juga diminta memberi tanggapan mengenai fasilitas apa saja yang penting untuk mendukung kantin sebagai ruang diskusi, sebagian besar berpendapat bahwa meja besar untuk diskusi, WIFI yang cepat, dan colokan listrik merupakan fasilitas yang penting untuk mendukung kantin sebagai ruang diskusi. Beberapa responden berpendapat jika diadakan kantin sebaiknya di tempat yang teduh dan beratap untuk tetap menjaga kenyamanan mahasiswa. Mereka juga berharap untuk makanan dan minuman yang dijual agar sesuai dengan kantong mahasiswa. 

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa menghabiskan waktu yang signifikan di kampus, namun kebutuhan akan fasilitas kantin yang layak masih belum terpenuhi. Mayoritas mahasiswa sering kesulitan mendapatkan makanan dan minuman di kampus dan lebih memilih membeli di luar. Selain itu, kantin tidak hanya dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, tetapi juga sebagai tempat diskusi dan sosialisasi yang mendukung produktivitas akademis. Oleh karena itu, pengadaan kantin dengan fasilitas seperti meja besar, WiFi cepat, colokan listrik, serta lokasi yang nyaman dianggap sangat penting untuk kesejahteraan mahasiswa di Kampus 1.

Judul                      : Menilai Pentingnya Pengadaan Kantin Sebagai Ruang Diskusi di

Kampus 1

Tujuan               : Untuk mengetahui perlukah pengadaan kantin di kampus 1 UMS

Jenis Penelitian      : Kuantitatif

Metode                   : Survei

Instrument             : Kuesioner

Teknik Sampel      : Purposive Sample

Populasi                  : Mahasiswa UMS

Sampel                    : Mahasiswa yang berkuliah di Kampus 1 UMS

Jumlah Responden   : 391  responden

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top