Efektivitas Program Bansos dalam Menuntaskan Kemiskinan

Oleh; Rahmat Nur

Bantuan sosial (bansos) adalah program pemerintah yang bertujuan membantu masyarakat miskin dan rentan secara ekonomi, terutama dalam situasi darurat atau ketika daya beli melemah. Namun, efektivitas bansos sebagai solusi jangka panjang perlu dipertanyakan. Alih-alih memberdayakan, program ini justru berpotensi menciptakan ketergantungan dan melemahkan daya juang masyarakat dalam hal perekonomian.

Seringkali bansos diberikan dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT) yang nilainya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Namun, hal ini lebih bersifat jangka pendek dan tidak menyentuh akar persoalan struktural seperti kurangnya akses pendidikan, lapangan kerja, atau pelatihan kerja. Pada kondisi ini, bansos justru dapat menjadi jebakan psikologis yang di mana masyarakat tanpa sadar dibiasakan untuk bergantung pada bantuan. Hal ini sama saja dengan membangun mentalitas penerima, bukan pemberdaya.

Ketika bansos diberikan terus-menerus tanpa disertai edukasi atau pelatihan kerja, efek candu bisa muncul. Masyarakat merasa nyaman, sementara pemerintah secara tidak langsung memelihara kemiskinan. Ini yang dianggap sebagai bentuk kemiskinan yang disubsidi dan terjadi ketika negara memberi tanpa mendidik.

Realitas di lapangan juga menunjukkan banyak masalah teknis. Seleksi penerima bansos masih lemah dan seringkali tidak tepat sasaran. Ada penyalahgunaan, manipulasi data, bahkan korupsi. Situasi ini memperburuk kepercayaan publik terhadap program yang seharusnya mulia ini.

Dalam praktiknya, bansos seharusnya tidak menjadi kebijakan utama yang terus-menerus dikeluarkan. Negara tidak bisa terus memelihara kemiskinan dengan cara memberikan bantuan tanpa transisi menuju kemandirian.

Solusi yang lebih baik adalah menggabungkan program bansos dengan pelatihan keterampilan, penyuluhan ekonomi keluarga, dan pembukaan lapangan kerja. Kalau perlu, bansos bisa bersifat bersyarat, misalnya, hanya diberikan kepada keluarga yang anaknya bersekolah atau mengikuti pelatihan kerja. Ini penting agar masyarakat tidak hanya bergantung, tetapi juga tumbuh bersama dengan dukungan negara.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top