Menggoreng berita adalah istilah populer dalam dunia jurnalistik yang merujuk pada praktik mempercantik atau membumbui sebuah informasi agar terlihat lebih menarik, dramatis, dan menggugah perhatian audiens. Teknik ini umumnya digunakan oleh media digital yang mengandalkan jumlah klik atau traffic sebagai sumber utama pendapatan. Tujuan utama dari menggoreng berita bukan untuk menyebarkan informasi palsu, melainkan untuk meningkatkan keterlibatan pembaca. Namun, jika dilakukan secara berlebihan dan tanpa memperhatikan etika jurnalistik, teknik ini dapat menyesatkan publik dan merusak integritas informasi yang disampaikan. Beberapa karakteristik umum dari berita yang digoreng meliputi penggunaan judul sensasional (clickbait), penonjolan unsur konflik atau drama, pemilihan diksi yang hiperbolik, kutipan dramatis yang dipisahkan dari konteks, serta penyajian narasi yang menggiring opini pembaca.
Dalam praktiknya, teknik menggoreng berita sangat erat kaitannya dengan framing atau pembingkaian. Framing merupakan strategi penyuntingan yang menonjolkan aspek tertentu dari sebuah peristiwa untuk membentuk sudut pandang publik. Dalam konteks ini, framing digunakan untuk menyudutkan tokoh, menyaring fakta, atau mengangkat bagian tertentu dari cerita agar selaras dengan narasi yang diinginkan media. Oleh karena itu, menggoreng berita secara tepat perlu menggabungkan unsur dramatisasi dan daya tarik emosional tanpa mengaburkan kebenaran. Ini bisa dilakukan dengan membuat judul yang menarik namun tidak menyesatkan, membangun narasi yang kuat dan menyentuh sisi manusiawi, serta menyisipkan data yang akurat untuk mendukung pesan berita. Keakuratan sumber dan verifikasi informasi tetap menjadi prinsip utama.
Dalam proses pengolahan berita, terdapat konten yang seharusnya dimuat dan yang tidak seharusnya ditampilkan. Konten yang ideal adalah yang sudah terverifikasi, berasal dari sumber kredibel, serta menyajikan kutipan dan data relevan yang memperkuat berita tanpa mengubah makna. Di sisi lain, informasi yang spekulatif, kutipan tanpa konteks, judul yang menyesatkan, hoaks, serta serangan pribadi adalah contoh konten yang harus dihindari karena dapat membahayakan kredibilitas media dan menyesatkan pembaca. Untuk itu, beberapa tips menggoreng berita secara sehat dan etis meliputi penggunaan teknik “soft clickbait”, memperkuat storytelling agar pembaca merasa terlibat dalam cerita, memilih angle yang unik, serta mengombinasikan data dengan unsur emosional yang menyentuh. Visual yang kuat seperti foto atau video juga dapat meningkatkan daya tarik konten.
Yang paling penting untuk diingat dalam proses ini adalah menjaga kredibilitas dan etika jurnalistik. Menggoreng berita tidak boleh mengorbankan kebenaran dan keseimbangan informasi. Wartawan dan pembuat konten harus bertanggung jawab terhadap dampak sosial dari informasi yang mereka sebarkan. Menyesatkan publik hanya demi menarik klik jangka pendek bisa merusak reputasi media dalam jangka panjang dan memperburuk kualitas demokrasi informasi. Oleh karena itu, prinsip utama yang harus dipegang adalah mengemas berita dengan menarik tanpa memutarbalikkan fakta, demi menjaga kepercayaan publik dan profesionalisme dalam dunia jurnalistik.