Pendalaman Straight News

Oleh: Muhammad Farhan

Pada konsep dasar straight news, istilah “straight news” mengacu pada berita yang pada dasarnya menyajikan fakta secara langsung. Baik hard news maupun soft news, keduanya merupakan varian dari straight news, yang perbedaannya terletak pada gaya penulisan dan pendekatannya, bukan pada substansi berita itu sendiri. Perbedaan dari hardnews dan softnews terdapat pada karakteristik, konteks pengggunaan, dan teknik penulisannya.

  1. Hard news
  • Karakteristik: ditulis dengan gaya yang baku, langsung, dan cepat
  • Konteks penggunaan: cocok untuk peristiwa yang terjadi mendadak (misalnya, breaking news, pelantikan pejabat, penangkapan tersangka)
  • Teknik penulisan: secara tradisional, kalimat langsung dan tidak langsung sering digabung dalam satu paragraf, terutama dalam media cetak yang memiliki ruang terbatas.
  1. Soft news
  • Karakteristik: mengedepankan pendekatan naratif, mengandung unsur “behind the news” dan memberikan ruang bagi cerita yang mendalam atau pengembangan konteks.
  • Konteks penggunaan: dapat diaplikasikan pada isu yang dikemas dengan gaya cerita agar dapat lebih “timeless” dan menarik sebagai arsip.
  • Teknik penulisan: pemisahan kalimat langsung dan tidak langsung dalam paragraf bisa disesuaikan, namun hal ini lebih ke aspek teknis daripada definisi esensial softnews.

Fleksibilitas Teknis dan Konteks Era Online

  1. Fleksibilitas format:
  • Tidak ada aturan baku yang mewajibkan hard news harus selalu ditulis dalam satu paragraf atau soft news dipisahkan secara khusus
  • Format teknis seperti pembagian kalimat langsung dan tidak langsung disesuaikan dengan kebutuhan, data yang ada, dan pendekatan cerita yang diinginkan. Ada kalanya satu kalimat mengharuskan penjelasan yang panjang, maka satu paragraf diperbolehkan berisi satu kalimat saja.
  1. Pengaruh era online:
  • Penulis memiliki kebebasan yang lebih besar dalam mengembangkan gaya penulisan sesuai karakter dan kebutuhan isu yang diangkat.

Lalu untuk menanggapi hal tersebut bagaimana seharusnya:

  1. Tidak terjebak dalam kategori yang paten seperti perbedaan teknis antara hard news dan soft news karena itu hanya alat untuk menyampaikan berita, bukan indikator kualitas atau kedalaman informasi. Fokus utama harus pada keakuratan, relevansi, dan ketepatan penyampaian informasi.
  2. Penyesuaian berdasarkan konteks karena jurnalis harus memahami bahwa setiap isu memiliki karakteristik unik, sehingga pendekatan penulisan pun bisa lebih fleksibel. Tidak semua isu bisa atau perlu dikemas dengan gaya soft, terkadang penyampaian secara hard news lebih tepat, misalnya untuk berita- berita faktual yang tidak memerlukan pendalaman naratif.
  3. Konteks online yang dinamis- di era tanpa koran cetak, tuntuan untuk menulis dengan gaya hard atau soft secara ekslusif tidak relevan lagi. Penulis harus menyesuaikan gaya dengan apa yang mendukung pengembangan topik dan memenuhi harapan pembaca, tanpa terjebak pada label “hard” atau “soft” yang kaku.

Kapan penulis naskah harus menulis soft news dan hard news?

  1. Hard news: jika berita harus segera dipublikasikan karena urgensinya tinggi
  2. Soft news: jika ingin memberi kedalaman, konteks, atau aspek humanis dalam berita. 

Beberapa isu dapat ditulis dengan kedua pendekatan, tergantung angle yang diambil.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top